Masjid Travelers 2025: Ketika Kreativitas Muda Bertemu Rumah Ibadah

 Masjid Travelers 2025: Ketika Kreativitas Muda Bertemu Rumah Ibadah

Khutbah Idul Adha 1446 H

nidaulquran.id-Masjid, yang selama ini identik dengan aktivitas ibadah formal, kini mulai dipotret ulang oleh generasi muda dengan cara berbeda. Melalui program Masjid Travelers 2025 yang digelar Kementerian Agama pada 19–21 September 2025, sebanyak 25 kreator konten Gen Z membawa narasi baru: masjid bukan hanya ruang ibadah, tapi juga pusat kehidupan sosial yang kreatif, produktif, dan relevan dengan zaman.

Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Kemenag, Arsad Hidayat, menilai kehadiran kreator muda ini bisa memicu perubahan besar. “Konten mereka bukan hanya edukasi, tapi juga inspirasi. Dengan gaya khas Gen Z, pesan tentang masjid bisa menjangkau publik yang sebelumnya mungkin merasa jauh dari masjid,” ujarnya, Jumat, 19 September 2025.

Selama tiga hari, para kreator diajak menelusuri masjid-masjid ikonik di Jabodetabek dan Sukabumi. Dari Masjid Istiqlal yang menjadi simbol persatuan, Masjid Raya Bintaro Jaya dengan Creative Hub dan UMKM, hingga Masjid Darussalam Cibubur dan Masjid Sejuta Pemuda Sukabumi yang viral berkat kreativitas pemudanya. Masing-masing lokasi memberi perspektif berbeda tentang masjid sebagai pusat ekonomi, budaya, dan pelayanan masyarakat.

Menurut Kasubdit Kemasjidan Kemenag, Nurul Badruttamam, yang terpenting dari program ini adalah efek sosialnya. “Bayangkan jika 25 kreator ini, dengan ribuan pengikutnya, rutin menyebarkan narasi positif tentang masjid. Itu bukan hanya mengubah citra masjid di dunia digital, tapi juga mendorong masyarakat untuk melihat masjid sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

Fenomena ini sekaligus menggeser citra lama masjid yang sering dianggap hanya sebatas tempat ibadah ritual. Dengan sentuhan Gen Z, masjid hadir sebagai ruang kolaborasi, edukasi, hingga pemberdayaan ekonomi. Lebih jauh, ini bisa memperkuat kohesi sosial, sebab masjid kembali diposisikan sebagai pusat peradaban yang terbuka bagi siapa saja.

“Gen Z adalah digital native. Kalau energi mereka diarahkan pada penguatan peran masjid, dampaknya bisa meluas, bukan hanya ke jamaah, tapi juga ke masyarakat luas,” kata Nurul.

Dengan kata lain, program Masjid Travelers 2025 bukan sekadar perjalanan wisata religi, tetapi upaya sistematis untuk membangun persepsi baru tentang masjid di ruang publik digital, lebih hidup, lebih relevan, dan lebih berdampak sosial.

Redaksi

Redaksi

Klik
Konsultasi Syari'ah
Assalamualaikum, ingin konsultasi syariah di sini? Klik bawah ini