Cegah Darurat Moral, Dewan Dakwah Kirim Ratusan Guru Ngaji ke Pelosok Negeri
Cegah Darurat Moral, Dewan Dakwah Kirim Ratusan Guru Ngaji ke Pelosok Negeri
Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) mengirim 137 guru ngaji muda ke pelosok Indonesia. Hal ini dilakukan untuk mencegah fenomena darurat moral. Serta DIII akan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang ilmu agama yang baik dan benar.
Pelepasan ratusan guru ngaji tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Ketua MPR M. Hidayat Nur Wahid. Dia mengapresiasi kegiatan pengiriman guru ngaji itu.
Baginya peran guru ngaji sangat penting. Yaitu sebagai penyelamat bangsa Indonesia dari fenomena darurat moral.
“Tiga tahun berturut-turut, Indonesia (alami) darurat pornografi anak,” kata Hidayat Nur Wahid dalam keterangannya Rabu (11/9). Dikutip dari jawapos.com
Selain itu Indonesia juga mengalami darurat judi online serta darurat moral. Menurut dia supaya darurat moral tersebut bisa diatasi, pengiriman guru ngaji ke pelosok Indonesia bisa menjadi salah satu solusinya.
Hidayat Nur Wahid mengatakan, DPR atau MPR siap membersamai program pengiriman guru ngaji tersebut. Dia menegaskan bahwa peran guru ngaji sangat penting.
Sebagai peletak dasar atau pondasi keagamaan untuk masyarakat Indonesia. Apalagi secara jumlah, keberadaan guru ngaji masih belum merata sampai ke pelosok Indonesia.
Pelepasan seratus lebih guru ngaji itu dipusatkan di komplek MPR pada Selasa (10/9). Acara tersebut juga dihadiri sejumlah public figure, diantaranya adalah motivator Koh Dennis Lim. Secara khusus dia memberikan motivasi kepada para dai atau guru ngaji yang akan dikirim ke pelosok Indonesia itu.
“Luruskan niat kita,” katanya.
Dia mengatakan tidak ada sejarahnya peradaban lahir dari orang-orang yang terpaksa. Dia berpesan apapun metode yang digunakan, kegiatan tersebut harus dilandasi niat yang tulus karena Allah SWT.
Pada kesempatan yang sama Wakil Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Avid Solihin mengatakan, setiap tahun mereka rutin mengirim guru ngaji terbaik ke penjuru Indonesia. Visinya adalah membangun umat dan dakwah Islam dari pedalaman penjuru negeri.
Guru ngaji yang dikirim adalah lulusan dari Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Mohammad Natsir. Mereka sebelumnya sudah menyelesaikan studi sarjana selama empat tahun.
“Sejak awal didirikan pada 1967, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia fokus pada pengawalan akidah umat,” katanya. Tujuannya supaya umat Islam di pedalaman atau daerah terpencil juga mendapatkan pemahaman keagamaan yang baik dan benar.