Peran Perempuan dalam Pembangunan Masyarakat
NidaulQuran.id | Perempuan memiliki peran penting dalam masyarakat, bisa sebagai dokter, guru, pakar parenting dan lainnya. Dalam Islam perempuan diperbolehkan beraktivitas di luar rumah dengan tidak meninggalkan peran utamanya dalam keluarga, yaitu sebagai istri dan ibu. Jika laki-laki bekerja untuk memberikan kehidupan yang layak bagi anak-anaknya, maka perempuanlah yang mengatur pernak-pernik kehidupan rumah tangga. Di antara peran mulia perempuan antara lain:
Perempuan sebagai ibu
Perempuan memiliki peran sebagai ibu, yaitu memikul tanggung jawab dalam mendidik dan membesarkan seorang anak. Ibu merupakan peran utama dalam melahirkan generasi sepanjang zaman. Merekalah yang menentukan baik-buruknya generasi yang akan datang.
Perempuan sebagai istri
Perempuan ialah istri yang menjadi pengikat dan sumber kebahagiaan bagi suaminya. Ia akan mencurahkan simpati dan kelembutan terhadap suaminya. Seperti halnya kata pepatah, “hidup tanpa wanita seperti taman tanpa bunga”.
Allah Ta’ala berfirman: “Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.”(QS. Ar-Rum: 21)
Ayat di atas memberikan makna bahwa istri merupakan sumber ketenangan dan ketentraman bagi pasangannya. Seorang istri bisa menyenangkan hati suami dengan ketaatan-ketaatannya, baik kepada suami dan kepada Allah Swt.
Baca juga: Mendidik Anak-Anak Cahaya
Perempuan dalam masyarakat
Peran perempuan selain sebagai istri dan juga ibu, dalam masyarakatpun mereka dapat ikut andil dan berpartisipasi. Sejak dulu hingga sekarang, perempuan ikut andil atau berpartsipasi dalam berbagai lini. Mereka memainkan banyak peran, di antaranya sebagai seorang penulis, penyair, seniman, atau profesi lain di segala bidang.
Perempuan juga bisa mencapai posisi tinggi dalam masyarakat, seperti legislator, rektor universitas, bahkan pemimpin negara dan lainnya. Mereka dapat menduduki peranan penting tersebut dikarenakan memiliki pribadi yang kuat namun tak lupa kembali pada fitrah utama seorang perempuan yaitu menjadi istri juga ibu.
Allah memberikan banyak kelebihan pada wanita dalam hal kelembutan perangai, kekuatan menempa anak-anaknya, dan juga lisan yang pandai berbicara. Hal itu tak lain agar mereka dapat memikul tanggung jawabnya baik sebagai istri, ibu dan bahkan perannya pada masyarakat.
Perempuan-perempuan dalam lintasan sirah nabawiyahpun tak kalah hebat peranannya dalam masyarakat. Seperti dicontohkan ibunda Aisyah radhiyallahu ‘anha yang menjadi konsultan bagi para shahabiyah. Ketika mereka berselisih pendapat tentang suatu masalah, tidak segan-segan meminta penyelesaian dari ibunda Aisyah. Selanjutnya Rufaidah bintu Sa’ad, beliau radhiyallahu ‘anha telah mendedikasikan hidupnya untuk memberikan sentuhan kemanusiaan dan perawatan bagi mereka yang membutuhkan. Kemudian Zainab Al Ghazali, seorang ibu yang telah lanjut usianya, namun dalam jiwanya adalah semangat untuk membangkitkan umat.
Baca juga: Menjadi Ibu Idaman di Akhir Zaman
Begitu mulianya perempuan yang mana Allah telah titahkan kepada mereka amanah langit. Amanah sebagai ibu yang mendidik anak-anaknya, istri yang taat pada suaminya, saudara perempuan yang menyayangi saudaranya. Lebih dari itu, sebagai perempuan yang siap membangun masyarakat dengan berbagai passion yang dimilikinya.
Ialah Islam, agama yang memuliakan dan tak selalu mempersempit ruang gerak perempuan dalam menjalankan kebaikan. Rosulullah mengabarkan hal gembira akan ganjaran yang diterima perempuan saat mereka beramal kebaikan di dunia, yakni perihal kedudukannya lebih tinggi dibandingkan bidadari surga.
Ibnu Mubarok menyampaikan sebuah riwayat dari Hibban bin Abi Jabalah yang mengatakan:
“Sesungguhnya wanita dunia yang masuk surga lebih unggul dibandingkan wanita surga, disebabkan amal yang mereka kerjakan sewaktu di dunia.”
Selain itu, Rasulullah Saw. bersabda:
“Perempuan berjenis manusia asal dunia lebih utama daripada para bidadari surga 70.000 kali lipat.”
MasyaAllah, begitu mulia derajat wanita salihah dalam pandangan Islam. Dengan izin Allah, setiap generasi ke generasi akan muncul wanita tangguh yang membangun peradaban, masyarakat, dan umat dengan kejayaan. Semoga kita adalah salah satunya. Amin, wallahu a’lam bissawab.[]
Redaktur: Luthfi Nur Azizah